82 0

Kasus pemerkosaan anak-anak yang diikuti dengan pembunuhan korban bukan suatu kasus yang terisolasi. Pada Mei 2016 lalu, YY, seorang pelajar SMP berusia 13 tahun di Bengkulu, tewas setelah diperkosa oleh 14 orang laki-laki saat pulang sekolah.

Hal yang terus berulang ini menjadi kekhawatiran masyarakat. Anggota DPR RI dari Komisi IX, Nihayatul Wafiroh, turut menyuarakan keresahannya.

“Kita sudah kehilangan ananda YY dan sekarang kita kehilangan ananda KM. Apakah kita akan membiarkan anak-anak kita terus menjadi korban?” kata perempuan yang biasa disapa Ninik itu melalui akun Twitter pribadinya.

“Tindakan yang sangat biadab, pelaku harus diberi hukuman setimpal. Pemerintah harus memberikan perhatian atas kasus ini,” ujar politikus yang membidangi kesehatan dan ketenagakerjaan itu.

Ninik, anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mengatakan ia mendapat kabar tentang kasus pemerkosaan KM melalui Perempuan Bangsa wilayah Papua Barat, sebuah organisasi sayap perempuan PKB.

Ia mengatakan, kasus yang terjadi di Papua ini kurang mendapat perhatian media dan pemerintah. Namun ia meyakini bahwa banyak kejadian serupa yang terjadi di daerah-daerah lain di Indonesia.

Oleh karena itu, Ninik mendesak Ketua DPR RI dan pemerintah melalui Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise dan Presiden Joko “Jokowi” Widodo untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual.

(Visited 75 times, 1 visits today)

Category:

Berita