58 0

Saat ini banyak negara yang ingin menjadi pusat keuangan Islam dunia, seperti Malaysia, Singapura, Dubai, dan lainnya. Namun Indonesia sebagai negara yang memiliki mayoritas penduduk muslim terbesar dunia memiliki prospek yang jauh lebih unggul sebagai pusat keuangan syariah global dibanding negara-negara lainnya.

Namun, keunggulan tersebut memerlukan kajian mendalam tidak hanya soal prospek, tapi juga berbagai tantangan Indonesia untuk menjadi pusat keuangan Islam dunia. Dari segi peluang, Indonesia cukup mumpuni dan nyaris setiap lini usaha dan jasa telah disesuaikan dengan konsep syariah.

Terlebih lagi industri keuangan syariah akan terus maju dan berkembang seiring dengan perkembangan Ekonomi Indonesia dan Dunia. Asset industri keuangan syariah terus tumbuh, salah satunya adalah perbankan syariah.

Untuk diketahui, saat ini asset perbankan syariah telah mencapai Rp 256 Trilyun. Fakta tersebut tentu bisa diproyeksikan bahwa Indonesia akan menjadi negara maju dengan pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan di tahun 2030.

Di Indonesia jumlah Bank Umum Syariah berjumlah 12, Unit Usaha Syariah berjumlah 23 dan 165 BPRS terbanyak di dunia, 48 Asuransi Syariah, 48 multifinance syariah, 5200 BMT, Pegadaian syariah, pasar modal syariah, ventura capital dan dana pension syariah.

Selain itu, peluang Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia dan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, juga memiliki potensi pasar yang besar bagi industri keuangan syariah.

Kementerian Pariwisata dan Kreatif, misalnya, telah mengeluarkan tiga peraturan menteri diantaranya, Pariwisata Syariah, Hotel Syariah, Restoran Syariah dan Spa Syariah. Selain itu ada juga industri syarah lainnya, makanan halal, industri fashion, busana muslimah , karaoke syariah dan lainnya.

Namun demikian, semua prospek tersebut bukan bebas sepenuhnya dari tantangan. Salah satu tantangannya adalah saat ini Industri Keuangan Syariah mempunyai kuantitas yang sangat besar namun market share masih relative kecil.

Belum lagi soal SDM dalam bidang perbankan syariah yang masih sangat kurang. Perbankan Syariah membutuhkan dukungan yang lebih besar dari kalangan akademisi karena perbankan syariah membutuhkan langkah yang strategis untuk terus tumbuh.

Untuk lebih menajamkan gagasan sekaligus mencari solusi atas beragam tantangan diatas, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar diskusi public bertajuk “Prospek Indonesia sebagai Pusat Keuangan Syariah Global,” di Graha Gusdur, kantor DPP PKB Jakarta Pusat, Jumat 3 November 2017.

Hadir sebagai Keynote Speaker, Dr (HC) A Muhaimin Iskandar, bertindak sebagai Narasumber adalah Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo, Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asroru Ni’am Sholeh, dan Direktur Eksekutif CORE, Hendri Saparini.

Full Video Diskusi: https://www.youtube.com/watch?v=mmA7Sk32wSY

(Visited 56 times, 1 visits today)

Category:

Sang Pemimpin