25 0

Bulan Ramadhan akan segera tiba. Salah satu yang tak pernah absen saat jelang Ramadhan adalah penentuan bulan baru.

Penentuan bulan baru ini didasarkan oleh penglihatan bulan secara fisik (rukyatul hilal bil fi’ly). Sedangkan metode perhintungan astronomi (hisab), dipakai untuk membantu prosesi rukyat.

Ngomong-ngomong soal Hilal, kamu sudah tahu apa itu Hilal?, Mengutip laman Wikipedia, Hilal adalah bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi, (ijtimak, bulan baru) pada arah dekat matahari terbenam, yang menjadi acuan permulaan bulan dalam kalender Islam.

Dalam menantukan hilal dengan metode Imkanur Rukyat seperti yang dilakukan NU, cara ini dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan. Biasanya dilakukan pada hari ke-29, lalu kalau hilal terlihat maka malam itu sudah memasuki awal bulan berikutnya.

Selain melihat penampakan bulan, kriteria wajib dalam penentuan bulan baru dengan metode Imkanur Rukyat adalah 2 derajat tinggi bulan ketika matahari terbenam, 3 derajat jarak sudut bulan dan matahari, dan 8 jam usia bulan setelah ijtimak, yaitu peristiwa ketika matahari dan bulan berada segaris ekliptika yang sama.

(Visited 24 times, 1 visits today)

Category:

Uncategorized