JAKARTA – Rencana penghapusan jalur PNS bagi guru dalam rekruitmen Aparatur Sipil Negara (ASN) terus menuai penolakan banyak kalangan. Kebijakan ini dikhawatirkan akan menurunkan kualitas para dan kuantitas guru di masa depan. “Rencana penghapusan jalur CPNS bagi guru harus ditolak. Kami menilai kebijakan ini dalam jangka Panjang akan menurunkan kualitas dan kuantitas guru di tanah air,” ujar Wakil Ketua DPR bidang Kesra A Muhaimin Iskandar, Minggu (3/1/2021). Dia mengatakan berdasarkan UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) ada perbedaan mendasar antara Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Dalam aturan tersebut PNS setelah diangkat hanya akan berhenti jika sudah memasuki usia pensiun, meninggal, pensiun dini, atau tidak cakap jasmani dan rohani. Sedangkan PPPK diangkat dan dipekerjakan dengan perjanjian kontrak sesuai jangka waktu yang ditetapkan. “Jadi, jika dalam jangka waktu kontrak yang ditetapkan telah selesai maka PPPK bisa begitu saja diberhentikan,” katanya. Kondisi ini, kata Gus AMI-panggilan akrab A Muhaimin Iskandar- bisa menurunkan minat generasi muda di tanah air untuk memilih profesi sebagai seorang pendidik. Bagaimanapun seorang profesional juga membutuhkan jaminan kesinambungan atas profesi yang mereka geluti termasuk para pendidik. Jika jaminan kesinambungan pekerjaan tersebut tidak bisa diberikan oleh satu bidang profesi tertentu maka bisa dipastikan menurunkan bakal menurunkan jumlah peminatnya. “Kita ini sering kontradiktif, satu sisi berharap para guru kita profesional saat mendidik anak-anak kita, namun di sisi lain kita sering memperlakukan mereka secara tidak professional. Kita hanya berharap pengabdian dari mereka, tanpa berusaha secara sungguh-sungguh mengangkat harkat dan martabat mereka,” katanya. Gus Ami menilai alasan pemerintah jika sistem PPPK akan memperbaiki distribusi guru di Indonesia tentu tidak bisa diterima begitu saja. Menurutnya status PNS dan PPPK tidak akan menjadi kendala untuk mendistribusikan guru secara merata, jika pemerintah tegas dengan aturan main terkait penempatan dan pemindahan tempat kerja para guru. “Kalau berasumsi bahwa PPPK akan bisa lebih mudah diatur karena sewaktu-waktu bisa diberhentikan jika tidak taat terhadap aturan penempatan atau pemindahan lokasi kerja, kenapa asumsi itu tidak bisa diterapkan di PNS. Kalau distribusi ASN itu tidak ada kaitanya dengan status PNS atau PPPK tetapi lebih kepada penegakan aturan main yang ada,” tukasnya. Ketua Umum DPP PKB ini berharap agar guru diberikan kesempatan sama mengikuti seleksi ASN baik dari jalur PNS maupun PPPK. Menurutnya keinginan pemerintah agar di masa depan ASN sebagian besar terdiri dari PPPK, baiknya dikaji lebih dalam lagi. Kajian tersebut bisa meliputi peta kebutuhan ASN, standar kompetensi yang dibutuhkan, hingga bidang-bidang apa saja yang layaknya diisi ASN dari jalur PNS atau PPPK. “Mengubah postur aparatur negara dan melakukan reformasi birokrasi tidak mudah. Butuh kajian mendalam dan sosialisasi yang masif sebelum benar-benar diputuskan, sehingga tidak malah memicu kegaduhan publik,” katanya.
59 2 0
You may also like
Bangkitkan Transportasi Sungai & Darat, DPRD Kota Banjarmasin Sambangi F-PKB
73 Views0 Comments3 Likes
Audiensi DPRD Kota Banjarmasin ke Fraksi PKB DPR RI Rabu, 27 September 2023 #dprd #banjarmasin #dermaga
Aktivis Perempuan Australia Puji Keberpihakan PKB untuk Perempuan
50 Views0 Comments2 Likes
Sejumlah aktivis perempuan dari Australia sambangi Fraksi PKB. #Aktivis #aktivisperempuan #Australia Disambut Anggota FPKB, Luluk Nur Hamidah, mereka berdiskusi dan berbagi ilmu tentang kebijakan dan perjuangan hak-...
Harusnya Anggaran Pendidikan Bisa Sampai Kuliah
37 Views0 Comments1 Likes
Pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan Rp660,8 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. Anggaran pendidikan dalam RAPBN 2024 tercatat meningkat 19,68% dibanding outlook 2023...
Gus Imin: Libatkan Umat Islam Jika Ingin ada Percepatan Kemajuan Bangsa
25 Views0 Comments1 Likes
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar melakukan tebar 30.000 benih ikan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Muslim Mandiri, Minggu (20/08). #benihikan #pesantren #kemajuanbangsa Dalam ke...
Pukul Gong “Gerbang Emas”, Cak Imin ingin Bangkit Perekonomian Nusantara
13 Views0 Comments0 Likes
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meluncurkan “Gerbang Emas Nusantara” yang menjadi gerakan kebangkitan ekonomi masyarakat dalam program-program strategis pembangunan ekonomi. “Gerbang Emas Nusantara” dinilai sebagai p...
RUU Kesehatan disahkan, Nadlifah: Kita Tetap Berhasil Perjuangkan Aspirasi
47 Views0 Comments0 Likes
Rapat paripurna DPR RI telah mengesahkan RUU kesehatan sebagai undang-undang inisiatif DPR. Fraksi PKB, melalui jubirnya Nur Nadhifah mengatakan, mandatory spending 5 persen dari APBN tetap menjadi catatan khusus kar...