384 0

Anggota komisi I DPR RI, Arvin Hakim Thoha, berpendapat antisipasi cyber attack di Indonesia belum terkoordinasi dengan baik. Padahal Cyber attack atau serangan cyber di Indonesia dinilai harus mendapat perhatian besar.

“Kalau masalah cyber itu semua departemen itu punya. Ada menkominfo, pertahahanan, BIN, kepolisian, lembaga sandi negara, mereka puya tim cyber dalam rangka menanggulangi serangan cyber. Namun, sayangnya kurang tertata secara rapi,” ujar Arvin di Gedung DPR Senayan, Jakarta, senin 06/02.

Menurut Arvin, masalah cyber ini harus terwadahi dalam satu kelembagaan. Kelembagaan cyber yang selama ini parsial, lanjutnya, membuat penanganan kejahatan cyber tidak efektif.

Tidak hanya untuk menangkal penyebaran berita hoax, badan cyber nasional juga diharapkan bisa meningkatkan keamanan teknologi informasi seiring meningkatnya serangan cyber di dunia perbankan hingga menjamin keamanan privacy presiden.

“Pemerintah perlu membentuk satu wadah, jangan sampai semua punya tim cyber tapi kerja sendiri-sendiri. Ketika, misalnya, terjadi penyadapan pada presiden, tapi malah jawabnya tidak ada yang tahu,” tukas Arvin.

Category:

Berita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*