598 0

Kirab Resolusi Jihad NU dimulai dari Surabaya, tepatnya di Tugu Pahlawan pada Ahad (18/10) pukul 09.00 WIB. Sebelumnya para peserta akan longmarch dari Bubutan ke Tugu Pahlawan. Bubutan merupakan kantor tempat KH. Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa Resolusi Jihad. Secara seremonial di Tugu Pahlawan tersebut akan dilakukan penyerahan Pataka bendera Merah Putih dan bendera NU oleh Ketua PBNU kepada ketua rombongan kirab, Gus Ais.
Perjalanan dilanjutkan ke Gresik, Lamongan, Tuban dan Sarang. Mereka dijadwalkan akan sampai ke Tuban pada Senin (19/10). Di sana mereka juga akan menziarahi makam Sunan Bonang dan beristighasah.
Perjalanan kemudian berlanjut menuju Rembang, Kajen, Kudus, Demak, Semarang, Kaliwungu, Pekalongan dan Tegal. Di Sarang Rembang mereka berkunjung ke pesantren KH. Maemun Zubair dan pesantrennya Gus Mus untuk mendengarkan wejangan tentang Resolusi Jihad. Selanjutnya, peserta kirab menuju Lasem untuk berziarah ke makam Kyiai Maksum yang merupakan teman sejawat Hadhratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari. Di sana mereka ingin mengenang jasa beliau sebagai muassis (pendiri) NU dalam Resolusi Jihad.
Sementara itu mereka juga akan berziarah ke makam Mbah Kyai Sholeh Darat (guru dari Mbah Hasyim Asy’ari). Diperkirakan mereka akan tiba di Semarang pada Selasa (20/10) yang akan disambut oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Kemudia mereka akan menuju Kendal Kaliwungu berziarah ke makam Kyai Dimyati Rois, seorang penggerak dan salah satu panglima Laskar Hizbullah, dan Pesantren Al-Fadhlu asuhan Abah Dim.
Pada Rabu (21/10) mereka akan tiba di Cirebon dan akan singgah di Universitas NU. mereka akan berziarah ke makam panglima Laskar Hizbullah yaitu Kyai Abbas. Tidak hanya itu, mereka juga akan berkunjung ke Babakan Ciwaringin Cirebon untuk sowan ke Kyai Makhtum, yang akan menceritakan sejarah perjuangan Resolusi Jihad. Kemudian perjalanan akan dilanjutkan ke Indramayu, Pamanukan dan Karawang.
Lalu pada Kamis (22/10) mereka tiba di Cibarusah Bekasi, di Pesantren Al-Baqiyatus Sholihat yang didirikan KHR. Ma’mun Nawawi, murid Mbah Hasyim Asy’ari. Tempat tersebut merupakan tempat bersejarah karena di sana merupakan tempat penggemblengan Laskar Hizbullah pertama, digembleng oleh KH. Ma’mun Nawawi dan KH. Wahid Hasyim.
Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan ke Bintara dan juga Tugu Proklamasi Jakarta sebagai lokasi finish kirab.

Category:

Kabar NU

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*